Vrydag 28 Junie 2013

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DI AJAR DENGAN MODEL PAKEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DI AJAR DENGAN MODEL PAKEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kusambi)
Oleh: Wa Maape
 

ABSTRAK: Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diajar dengan Model PAKEM  dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diajar model PAKEM dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kusambi yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cara random sampling diambil sampel sebanyak 2 kelas yaitu siswa kelas X1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model PAKEM dan siswa kelas X4 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data hasil tes dari kedua kelompok tersebut diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan homogen. Pengujian hipotesis digunakan uji t, dari hasil perhitungan diperoleh  = 4,36 sedangkan nilai  = 1,67 Oleh karena itu,   >  maka Ho ditolak dan hipotesis diterima. Jadi hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan model PAKEM lebih tinggi dengan nilai rata-rata 81,42 daripada siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dengan rata-rata 73,87.
Diharapkan guru bidang studi khususnya mata pelajaran ekonomi dapat menjadikan model pembelajaran PAKEM dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut sebagai salah satu alternative dalam proses pembelajaran..

 PENDAHULUAN
Penelitian untuk mengetahui model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena kebiasaan yang dilakukan sebagian guru dalam menerapkan suatu model pembelajaran tanpa mempertimbangkan pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa, namun hanya mengutamakan ketuntasan materi semata. Selain itu untuk menerapkan model pembelajaran terbaru memerlukan waktu yang cukup, sehingga sebagian guru hanya menerapkan model pembelajaran yang dapat menyelesaikan materi pelajaran dalam waktu yang relatif singkat seperti model pembelajaran ceramah dan tanya jawab, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal.
Uraian di atas sebagaimana terjadi pada siswa SMA Negeri 1 Kusambi. Berdasarkan hasil observasi penulis dengan guru mata pelajaran ekonomi diperoleh informasi bahwa dalam menerapkan suatu model pembelajaran tanpa dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui efektifitasnya, namun hanya berdasarkan perkiraan semata, hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan waktu. Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal. Selain itu hasil belajar yang diperoleh beberapa orang siswa tidak mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil observasi tersebut menunjukkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi  mencapai rata-rata 68 sedangkan nilai KKM mata pelajaran tersebut 70 sedangkan nilai KKM berdasarkan kurikulum KTSP  adalah 75.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah di laksanakan pada tanggal 14 Januari sampai dengan 11 Februari 2013 di SMA Negeri 1 Kusambi Kabupaten Muna tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian berlangsung pada semester genap.

 HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan  model pembelajaran PAKEM yaitu singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan, dan pertemuan ke delapan diselenggarakan tes ulangan harian. Dan masing-masing pertemuan tersebut diberikan tes kemampuan siswa yang mencakup materi pembelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis yang terlihat pada lampiran 8 bahwa kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM terdapat 35 orang siswa yang memiliki nilai rata-rata 81,42,  median 81, 35,  modus 81,1, varians 63,56,  standar deviasi 7,98. Dengan nilai tertinggi 97dan nilai terendah 68.

Kesimpulan 
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi yang signifikan antara siswa yang diajar dengan  menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X  SMA Negeri 1 Kusambi Kabupatem Muna. Dimana siswa yang diajar menggunakan model PAKEM  memperoleh nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 68 dengan rata-rata 81,43. Sedangkan hasil belajar ekonomi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 63 dengan rata-rata 73,87. Perbedaan tersebut juga dapat ditujukkan dari hasil uji hipotesis dimana thitung sebesar 4,36  lebih besar dari ttabel  sebesar 1,67 (4,36 >1,67), artinya bahwa penggunaan model PAKEM lebih baik dan menarik daripada penggunaan moel pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi. 

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking