Identifikasi Potensi Ekonomi Sektor
Pertanian Wilayah Kecamatan Abeli Kota
Kendari
ABSTRAK
Wa Ode Mardiana (A1A1 08135) “
Identifikasi Potensi Ekonomi Sektor
Pertanian Wilayah Kecamatan Abeli Kota kendari’’ Dibimbing oleh Bapak
Drs. Surdin M.Pd dan Muhammad Ilham SE,
M.Si
Kegiatan identifikasi terhadap
komoditas di sektor pertanian ini akan mampu mengestimasi seberapa besar
potensi pengembangankomoditi unggulan ditiap wilaya. Pelaksanaan identifikasi
terhadap potensi ekonomi sektor pertanain di kecamatan Abeli menggunakan data
manografi masing masing kelurahan dan juga informan dari camat dan tenaga
penyuluh di Kecamatan Abeli. Hasil pengamatan selama penelitian terindetifikasi
bahwa berdasarkan luas tanam tanaman pertanian, komoditas unggulan
adalah tanaman pangan adalah jagung dan ubi kayu dimana luas tanam jagung 53,48
Ha dengan Produksi sebesar 142,79
Ton/Tahun sedangkan Ubi kayu luas tanam 46,85 Ha dengan produksi sebesar 328
Ton/Tahun. Tanaman Hortikultura komoditas unggulan adalah pisang dan manga
dimana luas tanam pisang 31,1 Ha dengan produksi sebesar 155 Ton/Tahun sedangkn
mangga dengan luas tanam 13 Ha dengan produksi sebesar 91 Ton/Tahun dan
komoditas unggulan tanaman perkebunan adalah kelapa dalam dan Jambu Mente,
dimana luas tanam tanaman kelapa dalam seluas 266,3 Ha dengan produksi sebesar
479,34 Ton/Tahun sedangkan luas tanam jambu mente 253,04 Ha dengan Produksi
sebesar 177,13 Ton/Tahun.
Kata kunci : Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan, Luas lahan, Komoditas Unggulan, Produksi Pertanian.
PENDAHULUAN
Sumber daya alam
suatu wilayah adalah merupakan semua bahan/unsur/ material yang terdapat dan
dimiliki oleh suatu daerah secara alami. Artinya, sumber daya tersebut telah
disediakan oleh alam yang timbul sebagai akibat proses alamiah dan berguna bagi
kehidupan umat manusia. Sumber daya alam mencakup semua unsur tata lingkungan biologis dan fisik (biofisik) yang dengan
nyata atau secara potensial dapat
menunjang kehidupan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara garis besar sumber daya alam dapat
digolongkan ke dalam dua bagian
utama, yaitu : (1) Sumber Daya Alam Hayati; (2)
Sumber Daya Alam Nonhayati.
Sumber daya alam nonhayati mencakup semua sumber
daya alam dengan ciri-ciri utamanya
adalah tidak dapat diperbaharui oleh manusia. Artinya, jika sumber daya alam tersebut dieksploitasi secara
tidak bijaksana maka akan mempercepat
terjadinya pemusnahan sumber daya alam nonhayati tersebut, seperti tanah, minyak bumi, bahan tambang atau mineral
(seperti nikel, tembaga, seng, besi,
timah, emas dan lain-lain).
Pertanian merupakan salah satu kegiatan manusia
yang mengeksploitasi sumber daya
tanah dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dalam mengeksploitasi tanah untuk kegiatan pertanian,
manusia menerapkan berbagai teknologi mulai dari teknologi yang
sederhana bersifat tradisional sampai teknologi yang canggih. Semuanya menjadikan tanah sebagai objek untuk kegiatan
produktif pertanian.
Secara geografis, tiap wilayah memiliki karakteristik berbeda yang
ditentukan oleh proses pembentukannya. Karakteristik tersebut menjadikan tiap
wilayah memiliki kemampuan yang berbeda
dilihat dari potensi keanekaragaman sumber daya dan kemampuan lingkungan. Untuk dapat mengetahui tingkat kemampuan lingkungan dan potensi yang dimiliki ditiap wilayah pedesaan, memerlukan upaya pemetaan wilayah yang meliputi kegiatan identifikasi, inventarisasi
dan zonasi.
Berdasarkan uraian
singkat di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“ Identifikasi Potensi Ekonomi Sektor
Pertanian Di Kecamatan Abeli Kota Kendari “.
Untuk
mempermudah penelitian maka perlu dirumuskan permasalahan identifikasi potensi
ekonomi sektor pertanian di kecamatan Abeli Kota Kendari, yaitu : Bagaimana
potensi luas lahan pertanian di Kecamatan Abeli?Bagaimana perbandingan luas
tanam dan luas panen tanaman pangan, hotikultura dan tanaman
perkebunan di
Kecamatan Abeli?. Bagaimana perbandingan luas jenis tanaman
pangan, hortikultura dan tanaman Perkebunan di Kecamatan
Abeli?. Bagaimana komoditas unggulan tanaman pangan,
hortikultura dan tanaman perkebunan di Kecamatan Abeli?
Penelitian
ini bertujuan Untuk mengetahui potensi luas lahan pertanian di Kecamatan
Abeli, Untuk mengetahui
perbandingan luas tanam dan luas panen tanaman pangan, hortikultura dan tanaman
perkebunan di Kecamatan Abeli dan Untuk
mengetahui perbandingan luas jenis tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan di Kecamatan Abeli dan Untuk mengetahui komoditas unggulan
tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan di Kecamatan Abeli.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Wilayah
Kecamatan Abeli
Wilayah kecamatan Abeli, secara
geografis teletak di bagian Selatan garis khatulistiwa, berada di antara 3º 59º
20 º - 4º 00º lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur 122º 34º 00º -
122º 38’40º Bujur Timur.
Letak wilayah kecamatan Abeli, sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Kendari, sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Konawe Selatan sebelah barat
berbatasan dengan kecamatan poasia. Kecamatan abeli terbentuk dari pemekaran
Kecamatan Poasia, dengan surat keputusan walikota nomor 2 Tahun 2003 yang di
sahkan pada tanggal 18 Maret Tahun 2003.
Luas
Wilayah Kecamatan Abeli
Kecamatan
Abeli sebagian besar wilayahnya berada dipesisir pantai, sekitar 70% luas
wilayahnya berada di pinggir pantai, dan terdapat satu buah pulau, yaitu pulau
bungku toko yang mempunyai luas 2,02
atau 3,92% dari keseluruhan wilayah Kecamatan
Abeli, yang mempunyai luas 51,41
.
Luas wilayah menurut kelurahan sangat beragam, kelurahan Benua Nirae merupakan
wilayah yang paling luas, kemudian menyusul kelurahan Tobimenita, kelurahan
Nambo, Kelurahan Sambuli, kelurahan Anggalomelai, Kelurahan Petoaha, Kelurahan
Abeli, Kelurahan Pudai, kelurahan talia, Kelurahan lapulu, kemudian Kelurahan
Poasia.
Pembagian Wilayah
Wilayah
administrasi kecamatan Abeli sejak pertama kali dibentuk Tahun 2003 sampai
sekarang, terdiri atas 13 Kelurahan, 49 Rukun Warga, 108 Rukun Tetangga.
Gambar 4.2 Pembagian Wilayah Kecamatan Abeli
Jumlah penduduk
dan jumlah keluarga tani di Kecamatan Abeli pada masing-masing kelurahan dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan Jumlah Keluarga Tani
di Kecamatan Abeli
No
|
Kelurahan
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah Keluarga Tani
|
|
1
|
Benuanirae
|
1.679
|
220
|
|
2
|
Pudai
|
1.288
|
30
|
|
3
|
Lapulu
|
3.898
|
101
|
|
4
|
Abeli
|
1.967
|
152
|
|
5
|
Anggalomelai
|
1.696
|
152
|
|
6
|
Tobimeita
|
2.165
|
215
|
|
7
|
Poasia
|
1.573
|
91
|
|
8
|
Talia
|
1.500
|
97
|
|
9
|
Petoaha
|
1.604
|
339
|
|
10
|
Nambo
|
1.289
|
279
|
|
11
|
Bungkutoko
|
1.520
|
31
|
|
12
|
Sambuli
|
1.656
|
55
|
|
13
|
Tondonggeu
|
863
|
72
|
|
Jumlah
|
21.833
|
1.834
|
||
Sumber : Kecamatan Abeli Kota Kedari 2012
Berdasarkan
Tabel di atas, Jumlah penduduk Kecamatan Abeli 22.453 orang dengan jumlah keluarga tani 2.692
KK. Kelurahan Benua Nirae memiliki jumlah penduduk 1.679 orang dengan jumlah
keluarga petani 220 KK, Kelurahan Puday memiliki jumlah penduduk 1.288 orang
dengan jumlah keluarga petani 30 KK, Kelurahan Lapulu memiliki jumlah penduduk
3.898 orang dengan jumlah keluarga petani 101 KK, Kelurahan Abeli memiliki
jumlah penduduk 1.967 orang dengan jumlah keluarga petani 152 KK, Kelurahan
Anggalomelai memiliki jumlah penduduk 1.696 orang dengan jumlah keluarga petani
152 KK, Kelurahan Tobimeita memiliki
jumlah penduduk 2.165 orang dengan jumlah keluarga petani 215 KK, Kelurahan
Talia memiliki jumlah penduduk 1.500 orang dengan jumlah keluarga petani 97 KK,
Kelurahan Petoaha memiliki jumlah penduduk 1.604 orang dengan jumlah keluarga
petani 339 KK, Kelurahan Nambo memiliki jumlah penduduk 1.289 orang dengan
jumlah keluarga petani 279 KK, Kelurahan Bungkutoko memiliki jumlah penduduk
1.520 orang dengan jumlah keluarga petani 31 KK, Kelurahan Sambuli memiliki
jumlah penduduk 1.659 orang dengan jumlah keluarga petani 55 KK dan Kelurahan
Tondonggeu memiliki jumlah penduduk 863 orang dengan jumlah keluarga petani 72
KK.
Potensi Lahan Pertanian Di Kecamatan Abeli
Luas lahan
pertanian di Kecamatan Abeli seluas 2.246,92
Ha atau sebesar 43,70 % dari luas wilayah Kecamatan Abeli. luas lahan
potensial pertanian di Kecamatan Abeli seluas 1.482,58 Ha. Luas lahan pertanian
yang terolah yaitu 761,62 Ha atau sebesar
51,37 % dari luas lahan potensial pertanian sedangkan yang luas lahan
yang belum terolah 720,97 Ha atau sebesar 48,56 % dari luas lahan potensial
pertanian di Kecamatan Abeli. luas lahan pertanian yang terolah di Kecamatan
Abeli seluas 761,61 Ha, dimana luas lahan tanaman pangan 117,2 Ha atau sebesar
15,39 % dari luas lahan pertanian yang terolah di Kecamatan Abeli, Tanaman
Hortikultura 75,54 Ha atau sebesar 9,9 % dari luas lahan pertanian yang terolah
di Kecamatan Abeli dan tanaman Perkebunan 569 Ha atau sebesar 74,71 % dari luas
lahan pertanian yang terolah di Kecamatan Abeli. Jumlah luas tanam berbagai
jenis tanaman Hortikultura di Kecamatan
Abeli yaitu 75,41 Ha sedangkan jumlah
luas panen berbagai jenis tanaman
Hortikultura yaitu 54,91 Ha yang terdiri dari Tanaman pisang dengan luas tanam
31,1 Ha sedangkan luas panen tanaman pisang 23,85 Ha, sayuran dengan luas tanam
7,05 Ha sedang luas panennya 5,55 Ha, Rambutan dengan luas Tanam 9,5 Ha
sedangkan luas panennya 7,5 Ha, nenas dengan luas Tanam 6,5 Ha sedangkan luas
panennya 4,5 Ha, lada dengan luas tanam 2 Ha sedangkan luas panennya sama
dengan luas tanam, pepaya dengan luas tanam 1,1 Ha sedangkan luas panennya sama
dengan luas tanam, ketimun dengan luas tanam 0,06 Ha sedangkan luas panennya
sama dengan luas tanam, cabe dengan luas tanam 1,1 Ha sedangkan luas panennya
sama dengan luas tanam, durian dengan luas tanam 1,5 Ha sedangkan luas panennya
0,75, mangga dengan luas tanam 13 Ha sedangkan luas panennya 7,5 Ha dan Jeruk
dengan luas tanam 2,5 Ha sedangkan luas panennnya 1,5 Ha. jumlah luas tanam
berbagai jenis tanaman Perkebunan di
Kecamatan Abeli yaitu 568,8 Ha sedangkan jumlah
luas panen berbagai jenis tanaman
Perkebunan yaitu 476,75 Ha yang terdiri dari Tanaman Kakao dengan luas tanam
48,46 Ha sedangkan luas panennya 40,5 Ha,
Jambu Mente dengan luas tanam 253,04 Ha sedang luas panennya 232,7 Ha, Kelapa
dengan luas tanam266,3 Ha sedangkan luas Panennya 202,8 Ha dan kopi dengan luas
Tanam 1 Ha sedangkan luas Panennya 0,75 Ha. Luas Tanam Tanaman Pangan 117,2 Ha,Tanaman Hortikultura 75,41 Ha
sedang Luas tanaman perkebunan 568,8. Luas Panen tanaman pangan di kecamatan
Abeli 100,15 Ha, Tanaman Hortikultura 54,91 Ha sedang Luas Panen tanaman
perkebunan .
Perbandingan Luas Tanam Jenis Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Tanaman Perkebunan
Luas Tanam Jenis tanaman Hortikultura di
kecamatan Abeli 75,41 Ha yang terdiri
dari tanaman pisang 31,1 Ha, sayuran 7,0 Ha, rambutan Ha, nenas 6,5 Ha, Lada 2
Ha, pepaya 1,1 Ha, ketimun 0,06 Ha, Cabe 1,1 Ha, durian 1,5 Ha, mangga 13 Ha dan
jeruk 2,5 Ha.
Untuk lebih
jelasnya perbandingan Luas Tanam jenis Tanaman hortikultura di Kecamatan Abeli
dapat dilihat pada gambar berikut :
Perbandingan
Luas
Tanam Jenis Tanaman Perkebunan
Jenis Tanaman
perkebunan yang ada di kecamatan Abeli
pada masing-masing kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.11 Perbandingan Luas Tanam Jenis Tanaman
Perkebunan
No
|
Kelurahan
|
Luas Tanam Jenis Tanaman Perkebunan
|
||||
Kakao (Ha)
|
Jambu mente
(Ha)
|
Kelapa
(Ha)
|
Kopi
(Ha)
|
Total
(Ha)
|
||
1
|
Benuanirae
|
5
|
25,5
|
12,5
|
-
|
43
|
2
|
Puday
|
-
|
1,5
|
2
|
0,5
|
4
|
3
|
Lapulu
|
-
|
-
|
1,5
|
-
|
1,5
|
4
|
Abeli
|
-
|
22
|
10
|
-
|
32
|
5
|
Anggalomelai
|
4
|
6,5
|
7
|
0,50
|
18,2
|
6
|
Tobimeita
|
12,5
|
27
|
40
|
-
|
79,5
|
7
|
Poasia
|
-
|
2
|
7,8
|
-
|
9,8
|
8
|
Talia
|
1
|
10
|
8
|
-
|
19
|
9
|
Petoaha
|
5
|
60
|
2
|
-
|
67
|
10
|
Nambo
|
15
|
42
|
80
|
-
|
137
|
11
|
Bungkutoko
|
-
|
20
|
60
|
-
|
80
|
12
|
Sambuli
|
5
|
20
|
10
|
-
|
35
|
13
|
Tondonggeu
|
0,96
|
16,54
|
25,5
|
-
|
43
|
Total
|
48,46
|
253,04
|
266,3
|
1
|
569
|
Sumber : Monografi Kecamatan Abeli
Jumlah luas
tanam berbagai jenis tanaman pangan di Kecamatan Abeli yaitu 117,2 Ha sedangkan
jumlah luas panen berbagai jenis tanaman pangan yaitu 102,35 Ha
yang terdiri dari Tanaman jagung dengan luas tanam 53,48 Ha sedangkan luas
panen tanaman jagung 47,25 Ha, Ubi Kayu dengan luas tanam 46,85 Ha sedangkn
luas panen 41,1 Ha, Talas dengan luas tanam 2,65 Ha sedangkan luas panen sama
dengan luas tanam, ubi jalar dengan luas tanam 8,1 Ha sedangkan luas panen 7,1
Ha, sagu dengan luas tanam 6,12 Ha sedangkan luas panen 4,25 Ha.
Berdasarkan
tabel di atas luas tanaman Perkebunan di
kecamatan Abeli 569 Ha yang terdiri dari
tanaman kakao 48,46 Ha, jambu mente 253,04 Ha, kelapa 266,3 Ha dan kopi 1 Ha.
Berdasarkan
informasi dari penyuluh pertanian di Kecamatan Abeli bahwa komoditas unggulan
itu ditentukan berdasarkan luas lahan dan produksi tiap hektarnya, kesesuain
lahan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan
apabila lahan tersebut sesuai dengan jenis tanaman yang di tanam maka
akan menjadi komoditas unggulan karena memiliki hasil produksinya yang lebih
tinggi. Jadi Untuk mengetahui komoditas unggulan masing-masing komoditi di
Kecamatan Abeli harus berdasarkan luas tanam dan Produksi tiap Hektarnya.
Komoditas unggulan tanaman Pangan
di Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel
4.12 Luas tanam dan produksi hasil Tanaman Pangandi Kecamatan Abeli
No
|
Tanaman
Pangan
|
Jumlah
Luas Tanam
(Ha)
|
Produksi
(Ton/ Ha)
|
Produksi
di Tingkat Kecamatan (Ton)
|
|
1.
|
Jagung
|
53,48
|
2,67
|
142,79
|
|
2.
|
Ubi kayu
|
46,85
|
7,0
|
327,95
|
|
3
|
Talas
|
2,65
|
2,67
|
7,0755
|
|
4
|
Ubi jalar
|
8,1
|
5,5
|
44,55
|
|
5
|
Sagu
|
6,12
|
7,5
|
45,9
|
|
Total Kecamatan Abeli
|
117,2
|
-
|
568,2671
|
||
Sumber : Hasil Analisis 2013
Jika kita
memperhatikan Tabel di atas, komoditas unggulan berdasarkan luas lahan dan
produksi tanaman pangan maka komoditas unggulannya adalah jagung dan ubi kayu
dengan luas tanam jagung 53,48 Ha dengan
produksi / Ha 2,67 ton menghasilkan 142,79 ton sedangkan ubi kayu 46,45 ha
dengan produksi tiap Ha 7 ton menghasilkan 327,95 Ton untuk Se Kecamatan Abeli.
, komoditas
unggulan berdasarkan luas lahan dan produksi tanaman Hortikultura maka komoditas unggulannya adalah pisang dan
Mangga dengan luas tanam pisang 31,1 Ha
dengan produksi / Ha 5 ton menghasilkan 155
ton sedangkan mangga memiliki luas tanam 13 Ha dengan produksi Ha 7 ton
menghasilkn 91 ton untuk Se Kecamatan Abeli.
Komoditas
unggulan tanaman Perkebunan di Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel berikut
:
Tabel
4.14 Luas tanam dan produksi hasil Tanaman Perkebunan di
Kecamatan Abeli
No
|
Tanaman
Perkebunan
|
Jumlah
Luas Tanam
(Ha)
|
Produksi
(Ton/ Ha)
|
Produksi
di Tingkat Kecamatan (Ton)
|
|
1
|
Kakao
|
48,46
|
1,5
|
72,69
|
|
2
|
Jambu Mente
|
253,04
|
0,7
|
177,13
|
|
3
|
Kelapa Dalam
|
266,3
|
1,8
|
479,34
|
|
4
|
Kopi
|
1
|
0,75
|
0,75
|
|
Total Kecamatan Abeli
|
569
|
-
|
729,91
|
||
Sumber : Hasil Analisis 2013
Jika kita
memperhatikan Tabel di atas, komoditas unggulan berdasarkan luas lahan dan
produksi tanaman Perkebunan maka komoditas unggulannya adalah Jambu Mente dan
Kelapa Dalam dengan luas tanam Jambu Mente 253,04 Ha dengan produksi / Ha 0,7 ton menghasilkan 177,13 ton
sedangkan kelapa dalam memiliki luas tanam 266,3 Ha dengan produksi Ha 1,8 ton menghasilkn
479,34 ton untuk Se Kecamatan Abeli.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Potensi
lahan pertanian di Kecamatan Abeli 1.482 Ha dimana luas lahan yang terolah
sebesar 51,37 % dari luas lahan potensial Pertanian sedangkan luas lahan yang belum terolah
sebesar 48,63 %.
2. Perbandingan
luas tanam dan luas panen tanaman pangan sebesar 0,87 (87 %), Perbandingan luas
tanam dan luas panen tanaman hortikultura
sebesar 0,72 (72 %) dan Perbandingan luas tanam dan luas panen tanaman
perkebunan sebesar 0,84 (84 %).
3. Perbandingan
luas tanam jenis tanaman pangan yaitu sebesar 0,15 (15,39 %) Luas jenis tanaman
hortikultura sebesar 0,09 (9,90 %) dan luas jenis tanaman perkebunan sebesar
0,74 (74,68%).
4. Komoditas
Unggulan tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan berdasarkan luas tanam terluas adalah sebagai
berikut:
a. Komoditas
unggulan tanaman pangan yaitu jagung dan ubi kayu.
b. Komoditas
unggulan tanaman hortikultura yaitu pisang dan mangga
c. Komoditas
unggulan tanaman perkebunan yaitu kelapa dan jambu mente.
B.
Saran
1. Kegiatan penyuluhan pertanian di kecamatan Abeli akan
dapat dilaksanakann dengan baik, apabila ada komitmen dan kesungguhan hati
serta kerjasama yang konstruktif dari semua pihak, baik dari unsur pemerintah,
swasta, tokoh masyarakat, maupun pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
2. Semua pihak diharapkan membuka diri dan membangun
kerjasama yang baik dalam rangka mewujudkan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Alkari,1999.Manajemen Teknologi untuk Pengembangan
Wilayah.Direktorat Kebijaksanaan Teknologi untuk Pengembangan Wilayah Badan
Pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT).Jakarta.
Asyad, Lincolin,
2005. Pengantar Perencanaan dan
Pembangunan Ekonomi Daerah.BPFE. Yogyakarta.
Badan Libang
Pertanian 2003.Panduan Umum: Pelaksanaan
Pengkajian dan Program Informasi, Komunikasi, dan Deseminasi di BPTP.Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Departemen Pertanian. Jakarta.
BPS, 2012. Kecamatan Abeli dalam Angka 2011.Badan Pusat Statistik
Kota Kendari.Kendari.
Data Programa
dan Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian Tiap Kelurahan di Kecamatan Abeli Tahun
2012.
Direktorat
Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian, 2008. Membangun Hortikultura Berdasarkan Enam Pilar Pengembangan.
Djanudin D,
2008, Perkembangan Kebutuhan Sumber Daya
Lahan Dan Kontribusinya Untuk Mengatasi Kebutuhan Lahan Pertanian Di Indonesia,
Jurnal Litbang Pertanian Bogor.
Djaenudin D,
Y.Sulaeman, A. Abdulracman, 2002. Pendekatan
Perwilayahan Komoditas Pertanian Menurut Pedro-Agroklimat di Kawasan Timur
Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.Bogor.
Endro
Pranoto.2008.Potensi Wilayah Komoditas
Pertanian dalam Mendukung Ketahanan
Pangan Berbasis Agribisnis Kabupaten Bayu Mas.semarang.
Hariadi Samsi Sanuru, 2007, Kelompok Tani Sebagai Basis Ketahanan Pangan, Jurnal Ilmu Ilmu
Pertanian Volume 3 Nomer 2. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada
Yogyakarta.
Hanani
AR.,N.,Ibrahim.,M.2003.Strategi
Pembangunan pertanian (Sebuah Pemikiran baru).Lapera Pustaka Utama.Yogyakarta.
Hendayana,2003.Penentuan Komoditas Unggulan Nasional.Jurnal
Informatika Pertanian .Vol 12.
M.Adlan
Larisu,dkk. 2010. Jurnal-jurnal Ilmu Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang Jurusan
Penyuluhan Pertanian ;Yogyakarta.
Subejo, 2007, Memahami Dan Mengkritisi Kebijakan
Pembangunan. Pertanian Di Indonesia, Jurnal Ilmu Pertanian Volume 3 Nomer
1, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang.
.
Savitri Dewi,
2008, Analisis Identifikasi Sektor
Unggulan Dan Struktur Ekonomi Pulau Sumatera, Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Ilmu
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Sumastuti
Efriyani , 2010, Potensi Sektor Pertanian
Di Jawa Tengah, Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Volume 6 Nomer 1. Sekolah Tinggi
Ilmu Pertanian Farming Semarang.
Suprapto Hadi,
2011, Pengambangan Keragaman Pangan Lokal
Di Kalimantan Timur, Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman
Setyowati
Nuning, 2012, Analisis Peran Sektor
Pertanian Di Kabupaten Sukoharjo, Jurnal Fakultas Pertanian UNS
Wijayadi
Wiwid, 2003, Studi Identifikasi Pengembangan
Komoditas Pertanian Yang Berorientasi Pasar Dalam Rangka Pengembangan Wilayah
Kabupaten Purbalingga. Tugas Akhir Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.
Woyanti Nenik,
2004, Identifikasi Potensi Ekonomi Dan
Komoditi Unggulan, Andalan Dan Potensial Kabupaten Batang, Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang