Woensdag 08 Mei 2013

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X MAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN Oleh : Sajidin



HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X MAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN
Oleh : Sajidin

ABSTRACT Paper title “ Relationship Among Students Learned Creativity with Yielding Learned Economic Student brazes x MAN Konda Konawe's Regency south ” under guidance Drs Surdin, M.Pd interrupts me I counsellor and Rizal, S.Pd, M.Hum interrupts me counsellor II.
About problem in this research is formulated “ if available relationship among students learned creativity with yielding learned economic student brazes X MAN Konda Konawe's Regency south ” this observational Aim is subject to be know relationship among students learned creativity with yielding learned economic student brazes x MAN Konda Konawe's Regency south. This research consisting of two variables which is one variable free (X ) creativity study students and one variable be tied-up (Y. ) result studies student economy. Population in observational it is exhaustive student braze x MAN Konda on Schools Year Even semester 2012 / 2013 total one 123 students and samples in observational it total 55 students. Methodic data collecting that is utilized in research is regression approaching and correlation approaching by use of questionnaire and essay studying result. analisis's tech data that is utilized in this research is (1 ) data normality quizs to know if data those are analyzed comes from population that gets normal distribution or not (2 ) data homogeneity quizs to know if data those are analyzed comes from population that homogeny or not (3 ) linearity quiz for can know if both of that variable linear or not, and to test hypothesis was utilized by quiz regression and correlation by use of quiz product moment to know there is don't it relationship among variable creativity studies student with yielding learned economic student brazes x MAN Konda. Base this result points out that exists positive relationship among student studying creativity with yielding learned economic student brazes x MAN Konda. It can be seen from correlation coefficient( r ) as big as 0,58, meanwhile determinant coefficient point it( r 2 ) as big as 0,3364 or 33,64%. Of that result used to mean that 33,64% result study student economy braze x MAN Konda determined by student studying creativities and as more as it determined by variables any other that doesn't be worked through deep observational it.
Key words: Students Learned creativity, Economic Learned result Student

PENDAHULUAN

Pendidikan formal di Indonesia pada umumnya mementingkan pengembangan daya nalar, sementara rangsangan daya pikir kreatif terabaikan. Bahkan di lapangan sering ditemukan bahwa di sekolah cenderung menghambat kreativitas, antara lain dengan mengembangkan kelakuan berimajinatif.
Kreativitas belajar mengajar ekonomi yang baik adalah guru harus mampu menciptakan suasana yang membuat murid antusias terhadap persoalannya. Guru perlu membantu siswa untuk aktif berfikir, karena pada hakikatnya guru adalah sebagai fasilitator yang mendorong siswa belajar mandiri dengan sebaik mungkin.
Setiap siswa yang belajar pasti ingin mendapatkan hasil belajar yang lebih baik, akan tetapi untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan tersebut tidak semudah membalik telapak tangan, karena banyak hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.
Hasil belajar merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usaha belajarnya, maka semakin baik pula hasil yang diraih. Dengan hasil belajar yang diraih seseorang dapat dilihat seberapa besar kualitas pengetahuan yang dimilikinya.
Dalam observasi awal diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran ekonomi di kelas X MAN Konda, siswa masih menunjukkan sikap yang kurang aktif dan mandiri seperti meniru tugas teman, tidak ada keinginan mencari materi dari sumber lain, dan kurang mengeluarkan pendapatnya. Hal ini terlihat dari hasil belajar ekonomi siswa yang hanya mencapai rata-rata 70 sementara sekolah memberikan standar kelulusan 75. (Sumber dari guru mata pelajaran ekonomi kelas X MAN Konda)
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kreativitas Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan”
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitan ini adalah apakah ada hubungan antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan.

KAJIAN TEORI

1.      Pengertian Kreativitas Belajar siswa
Pengertian kreativitas menurut Drevdahl dalam Hurlock (2004: 4) mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatannya.
Saiki (Martopo, 2006: 215) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mengenal (mengidentifikasi) masalah secara tepat dan memberikan jawaban yang tepat terhadap masalah itu.
Mack (2002: 7) yang penting dari kreativitas adalah proses menyusun ide sehingga membentuk sesuatu yang baru. Pendapat tersebut disempurnakan oleh Rukky (2005: 13) yang mengemukakan bahwa kreativitas adalah upaya melakukan aktivitas yang baru dan mengagumkan..
Dari definisi menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatannya.
Sudjana (2002: 28) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pemahamannya, pengetahuannya, tingkah laku dan aspek lain yang ada pada individu siswa.
Fathurohman (2007: 6) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan dalam pribadi manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir dan kemampuan lainnya.
Sanjaya (2006: 10) bahwa belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Belajar bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.
Menurut definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam pribadi manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir dan kemampuan lainnya.
Menurut Semiawan (2000: 7) kreativitas belajar adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menetapkannya dalam pemecahan masalah dalam belajar. Kreativitas belajar dapat dilihat berdasarkan aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif seperti kelancaran (fluency), keluwesan (fleksibelitas) dan keaslian (orisinalitas) dalam pemikiran. Sedangkan yang termasuk aspek afekif seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
Mycoff (2002: 49) menyatakan beberapa ciri-ciri orang kreatif adalah sebagai berikut:
1.    Keberanian, berani menghadapi tantangan baru dan bersedia menghadapi resiko kegagalan.
2.    Ekspresif, tidak takut menyatakan pemikiran dan perasaannya.
3.    Humor, berkaitan dengan kreativitas menggabungkan hal-hal sedemikian rupa sehingga menjadi berbeda, tidak terduga, dan tidak lazim.
4.    Intuisi, menerima intuisi sebagai aspek wajar dalam kepribadiannya.
Indikator kreativitas belajar menurut Uno (2009: 21) adalah sebagai berikut:
1.    Memiliki rasa ingin tahu
Biasanya siswa yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas dan mempunyai kegemaran dan aktivitas yang kreatif.
2.    Sering mengajukan pertanyaan yang membangun
Siswa yang kreatif biasanya dalam belajar selalu bertanya dan pertanyaan yang diajukan selalu berbobot dan sifatnya membangun.
3.    Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
Siswa yang keatif mampu memberikan gagasan dan usul terhadap suatu masalah yang perlu diselesaikan. Hal ini berarti siswa memiliki kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan masalah.
4.    Mampu menunjukkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
Apabila mengeluarkan pendapat secara langsung dan tidak malu-malu. Contonya dalam diskusi belajar di kelas menyampaikan pendapatnya secara langsung dalam keadaan setuju ataupun tidak setuju.
5.    Mempunyai atau menghargai keindahan
Minat siswa dalam keindahan juga lebih kuat dari rata-rata, walaupun tidak semua orang kreatif menjadi seniman, tetapi mereka mempunyai minat yang cukup besar terhadap keadaan alam, seni, sastra, music dan teater.
6.    Bebas berfikir dalam belajar
Siswa memiliki kekebasan dalam berfikir, dalam hal ini siswa mempunyai kebebasan untuk mengembangkan pengetahuan awal yang diperoleh untuk kemudian diterapkan dalam kehidupannya.
7.    Memiliki rasa humor tinggi
Siswa kreatif biasanya memiliki rasa humor tinggi, dapat melihat masalah dari berbagai sudut dan memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide, konsep atau kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan.
8.    Mempunyai daya imajinasi yang kuat
Siswa yang kreatif biasanya lebih tertarik pada hal-hal yang rumit.
9.    Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang lain
Siswa mempunyai rencana yang inovatif serta orisinal yang telah dipikirkan dengan matang terlebih dahulu dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya.
10.  Dapat bekerja sendiri
Siswa yang kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri, sehingga selalu mengerjakan sendiri. Contohnya apabila mendapat tugas selalu berusaha mengerjakan sendiri.
11.  Sering mencoba hal-hal baru
Biasanya siswa yang kreatif berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada siswa pada umumnya. Artinya dapat melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting, dan disukai mereka tidak menghiraukan kritik atau ejekan orang lain.
12.  Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan
Siswa yang kreatif dapat mengembangkan suatu gagasan yang baru agar dapat berkembang kearah yang lebih baik dan jelas.

Dari beberapa definisi menurut para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan/kemampuan formasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar.

2.      Hasil Belajar Ekonomi
Ibrahim dan Syaodiyah (2003: 86) mengemukakan bahwa dalam proses belajar mengajar akan diperoleh suatu hasil yang kemudian disebut hasil pengajaran atau hasil belajar.
Natawijaya (2007: 10) menyatakan bahwa hasil belajar adalah penguasaan yang dicapai oleh seseorang sebagai akibat dari kegiatan belajar. Pada dasarnya hasil belajar diperoleh bukan hanya dengan mencatat, membaca dan tidak pula hanya sekedar menghafal melainkan juga harus dimengerti dan dipahami tentang apa dan bagaimana sesuatu itu dapat dipelajari.
Susilo (2004: 82) kondisi intelektuaal juga berpengaruh terhadap hasil belajar seorang siswa. Kondisi intelektual ini menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat bekerja. Sementara itu, Nashar (2004: 77) hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
Dari definisi-definisi hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkahlaku pada diri siswa yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pembahasan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang begitu banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumberdaya yang ada (terbatas )melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Samuelson.
Paul A. Samuelson (Sukwiaty, dkk, 2009: 120) mengemukakan bahwa ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditas, untuk kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Depdiknas (2003: 1) menyatakan tujuan mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah  Atas (SMA) adalah sebagai berikut:
1.    Membekali siswa dengan sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan memahami peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, terutama yasng terjadi dilingkungan sekitar individu/rumah tangga, masyarakat dan Negara.
2.    Membekali siswa dengan sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ekonomi pada jenjang selanjutnya.
3.    Membekali siswa dengan nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa wiraswasta.
4.    Meningkatkan kemampan berkompetensi dan bekerja sama dalam masyarakat majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi adalah perubahan tingkahlaku pada diri siswa yang diperoleh setelah melakukan kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran ekonomi yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pembahasan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
3.      Hubungan Antara kreativitas Belajar Dengan Hasil Belajar
Ali dan Ansori (2004: 41) mengatakan bahwa perkembangan kreativitas sangat erat dengan perkembangan kognitif individu karena kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Otak bekerja apabila terjadi proses berfikir, proses berfikir merupakan bagian proses belajar.
Ismail (2003: 133) menjelaskan bahwa kreativitas dapat menjadi kekuatan (power) yang menggerakkan manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi cerdas, pasif menjadi aktif, dan sebagainya.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar mempunyai hubungan yang erat dengan hasil belajar. Dimana dengan kreativitas belajar yang dimiliki oleh seorang siswa maka siswa akan memiliki kemampuan atau upaya dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.


METODE PENELITIAN

1.      Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan IPS SMA Negeri 4 Kendari tahun ajaran 2012/2013 terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 75 orang siswa. Penentuan besarnya sampel menggunakan rumus Taro Yamane dalam Riduwan (2004: 26), dan diperoleh sampel sebanyak 63 siswa. Penentuan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan secara proporsional, sedangkan teknik penarikan sampel pada setiap kelas dilakukan secara random sampling.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN Konda pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 123. Penentuan besarnya sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Yamane dalam Riduwan (2007) yaitu :
Dimana :
n      =  Jumlah sampel
N     =  Jumlah Populasi
d2      =  Presisi yang diteapkan (10%)
Maka:
= = = =  55,15 = 55
Sedangkan teknik penarikan sampel pada setiap kelas dilakukan secara random sampling.
2.      Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan pendekatan regresi dan pendekatan korelasi.
3.      Variabel dan Desain Penelitian
Variabel dalam penelitian ini menggunakan satu variabel bebas yaitu kreativitas belajar siswa yang disimbolkan dengan (X), dan satu variabel terikat yaitu hasil belajar ekonomi yang disimbolkan dengan (Y).
Desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
X
Y
 


Dimana :
=    Hubungan
X         =    Kreativitas Belajar Siswa
Y         =    Hasil Belajar Ekonomi Siswa

4.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Angket yang digunakan untuk memperoleh data kreativitas belajar siswa. Angket ini dikembangkan berdasarkan indikator dan teori yang mendukung, dengan menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban Sangat Sering (SS), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), Sangat Jarang (SJ).
2.     Tes hasil belajar disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku digunakan untuk memperoleh data hasil belajar ekonomi siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah berbentuk objektif.
5.      Instrumen Penelitian
1.   Instrumen Kreativitas Belajar Siswa
a.   Definisi Konsep
Kreativitas belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan/kemampuan formasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar.
b.   Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan kreativitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah total skor yang diperoleh setiap responden dalam menjawab angket kreativitas belajar siswa dengan berdasarkan indikator: (1) memiliki rasa ingin tahu; (2) sering mengajukan pertanyaan yang membangn; (3) memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah; (4) mampu menunjukkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu; (5) mempunyai atau menghargai keindahan; (6) bebas berfikir dalam belajar; (7) memiliki rasa humor tinggi; (8) memiliki daya imajinasi yang kuat; (9) mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang lain; (10) dapat bekerja sendiri; (11) sering mencoba hal-hal baru; dan (12) mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan.
c.   Kisi-kisi Instrumen Kreativitas Belajar Siswa
No.
Indikator
Angket
Jumlah
+
-
1.
Memiliki rasa ingin tahu
1, 16
29
3
2.
Sering mengajukan pertanyaan yang membangun
2, 8
30
3
3.
Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
3, 20
14
3
4.
Mampu menunjukkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
7, 15
28
3
5.
Mempunyai atau menghargai keindahan
19, 27
24
3
6.
Bebas berfikir dalam belajar
13, 10
21
3
7.
Memiliki rasa humor tinggi
25,36
32
3
8.
Mempunyai daya imajinasi yang kuat
4, 6
12
3
9.
Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang lain
22, 31
35
3
10.
Dapat bekerja sendiri
9, 26
23
3
11.
Sering mencoba hal-hal baru
11, 17
5
3
12.
Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan
18, 34
33
3
Jumlah
24
12
36
d.  Kategori data penelitian berdasarkan kriteria skor kreativitas belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan rumus: 
dimana: R = Rentang, yang diperoleh dengan rumus:
                       R = SMi – SMii
Keterangan:
i            = Panjang kelas
K           = Kelas yang di inginkan
SMi      = Skor maksimum ideal dihitung jika semua item dijawab 5
SMIi     = Skor minimum ideal dihitung jika  semua item dijawab 1
(Sumber: Rahman dalam Ibrahim, 2003:55)
Berdasarkan Rumus tersebut, maka diperoleh rentang kategori KerativitasBelajar Siswa adalah sebagai berikut:
No.
Rentang
Kategori
1.
36-72
Sangat rendah
2.
73-109
Rendah
3.
110-146
Tinggi
4.
147-183
Sangat Tinggi

2.   Instrumen Hasil Belajar Ekonomi
a.   Definisi Konsep
Definisi konsep hasil belajar ekonomi siswa dalam penelitian ini adalah perubahan tingkahlaku pada diri siswa yang diperoleh setelah melakukan kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran ekonomi yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pembahasan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
b.   Definisi Operasional
Definisi operasional hasil belajar ekonomi siswa dalam penelitian ini adalah total skor yang diperoleh setiap responden dalam menjawab tes mata pelajaran ekonomi yang mencakup pokok bahasan : 1) pendapatan nasional dan cara perhitungannya; 2) hubungan Produk Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasinal/Nastional Income (NI), Pendapatan Perseorangan/Personal Income (PI), dan Pendapatan Setelah Pajak/Dsposible Income (DI); dan 3) hubungan pendapatan nasional, pendapatan perkapita, dan distribusi pendapatan.
c.   Kisi-kisi Instrumen hasil Belajar Ekonomi
Pokok Bahasan
Nomor Butir Tes
Jumlah
C1
C2
C3
C4
Definisi pendapatan nasional dan cara perhitungannya.
12,14,
17,21
2,19,29
25,27
16
10
Hubungan Produk Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasinal/Nastional Income (NI), Pendapatan Perseorangan/Personal Income (PI), dan Pendapatan Setelah Pajak/Dsposible Income (DI).
6, 7, 11,22
10,18, 28
5,24
15
10
Hubungan pendapatan nasional, pendapatan perkapita, dan distribusi pendapatan.
1,3, 13,30
4,8,
20
9,
26
23
10
Jumlah
12
9
6
3
30
d.  Kategori data penelitian berdasarkan kriteria skor hasil belajar ekonomi siswa adalah sebagai berikut:
No.
Kategori
Rentang
1.
Sangant Kurang
<60
2.
Kurang
60-69
3.
Sedang
70-79
4.
Baik
80-89
5.
Sangat Baik
90-100
Sumber: MAN Konda Kab. Konawe Selatan
6.      Teknik Analisis Data
Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji linearitas.
Untuk menguji normalitas data menggunakan statistik Chi Kuadrat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
X2 = ∑
Dimana:
fe    =    frekuensi harapan
fo    =    frekuensi observasi                        (Sudjana, 1992: 273)

Adapun kriteria pengujiannya yaitu:
1.      Jika X2 _ hitung  <  X2 _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), maka data berdistribusi normal.
2.      Jika X2 _ hitung  >  X2 _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), maka data tidak berdistribusi normal
Untuk menguji homogenitas data digunakan rumus :
X2 = (In 10){B-∑(n1 -1) log
Adapun Kriteria pengujiannya yaitu :
1.      Jika X2 _ hitung  <  X2 _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), maka data berasal dari populasi yang homogen
2.      Jika X2 _ hitung  >  X2 _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), maka data berasal dari populasi yang tidak homogeny.
Sedangkan untuk Uji linearitas dengan persamaan regresi sebagai berikut:
 = a + bX                             
Ket:
    =   Variabel terikat (hasil belajar ekonomi siswa)
X    =   Variabel Bebas (kreativitas belajar siswa)
a     =   nilai konstanta (nilsi  pada saat X = 0)
b     =   koefisien variabel
Untuk mencari nilai a digunakan rumus :
a =  
Untuk mencari nilai b di gunakan rumus :
b =
Sedangkan  untuk  mengetahui  keberartian koefisien korelasi regresi
digunakan uji F dengan rumus:
F- hitung  =
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a.    Jika F _ hitung  >  F _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), berarti ada hubungan yang signifikan variabel X dan variabel Y
b.    Jika F _ hitung  <  F _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), berarti tidak ada hubungan yang signifikan variabel X dan variabel Y
Untuk mengetahui linearitas persamaana regresi, maka digunakan uji linearitas dengan rumus :
F- hitung  =
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a.     Jika F _ hitung  <  F _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), berarti persamaan regresi yang diperoleh bersifat linear.
b.    Jika F _ hitung  >  F _ tabel  pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), berarti persamaan regresi yang diperoleh tidak bersifat linear.
7.      Uji Hipotesis
Untuk mengetahui atau menghitung hubungan tingkat keeratan antara variabel kresativitas belajar siswa (X) dan variabel hasil belajar ekonomi siswa (Y), maka digunakan analisis korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
r xy =
Ket:
r xy      =            koefisien korelasi
X    = jumlah skor dalam sebaran X
Y    = jumlah skor dalam sebaran Y
XY = jumlah skor hasil belajar ekonomi siswa x skor kreativitas belajar siswa
X2         =             jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
Y2         =             jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
n        = jumlah sampel

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi, maka digunakan Uji –t dengan rumus sebagai berikut:
t_ hitung =
Ket:
t_ hitung     =    keberartian koefisien regresi
r             =    koefisien korelasi
n             =   jumlah sampel

8.      Hipotesis Statistik
Adapun bentuk hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
H1  :    rxy  ≠ 0   Ada hubungan positif antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan
H0  :    rxy  = 0   Tidak ada hubungan positif antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan


HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Hasil Penelitian
Data variabel kreativitas belajar siswa diukur dengan menggunakan angket yang terdiri dari 36 pernyataan dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Sehingga skor tertinggi setiap pernyataan adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Maka secara teoritiknya skor tertinggi adalah 180 (5 x 36) dan skor terendah 36 (1 x 36). Skor kreativitas belajar yang dicapai oleh 55 responden dapat dilihat pada tabel Distribusi Frekuensi Kreativitas Belajar Siswa (X) berikut:
No.
Kelas Interval
F
Frekuensi Relatif
1.
93-99
3
5.45%
2.
100-106
3
5.45%
3.
107-113
8
14.54%
4.
114-120
20
36.36%
5.
121-127
9
16.36%
6.
128-134
9
16.36%
7.
135-141
3
5.45%
Jumlah
55
100%

Adapun pengkategorian kreativitas belajar siswa dapat sebagai berikut:
No
Kategori
Rentang
f
Persentase
1
Sangat rendah
36-72
0
0
2
Rendah
73-109
7
12.73%
3
Tinggi
110-146
48
87.27%
     4
Sangat Tinggi
147-183
0
0
Jumlah
55
100%







25 -

20 -

15 -

10 -
  5 -
         0 -
                                   92,5        99,5       106,5     113,5      120,5     127,5   134,5    141,5
Kelas Interval
Berdasarkan data pada tabel kategori kreativitas belajar siswadi atas, diketahui bahwa 12,73% siswa memiliki kreativitas belajar yang rendah, 87.27% siswa memiliki kreativitas belajar yang yang tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas X MAN Konda memiliki tingkat kreativitas belajar yang tinggi.
Gambar 1: Histogram Angket Kreativitas Belajar Siswa



Text Box: F r e k u e n s i
 





Pada analisis deskriptip dengan menggunakan program SPSS V.20 for windows  jumlah data pada variabel kreativitas belajar siswa (X) dengan 55 orang responden diperoleh jumlah data kreativitas belajar siswa sebesar 6.702, nilai range sebesar 48, nilai terendah 93, nilai tertinggi 141, rata-rata sebesar 121,85, serta standar deviasi 11,548.
Sedangkan data variabel hasil belajar ekonomi diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang terdiri dari 30 butir pertanyaan, sehingga secara teoritik nilai tertinggi dari dari tes hasil belajar adalah 100  dan nilai terendah adalah 0. Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 55 responden yang diteliti, nilai hasil belajar ekonomi yang dicapai oleh siswa kelas X dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Y)
No.
Kelas Interval
F
Frekuensi Relatif
1.
57-61
2
3.64%
2.
62-66
4
7.27%
3.
67-71
8
14.54%
4.
72-76
12
21.82%
5.
77-81
14
25.45%
6.
82-86
8
14.54%
7.
87-91
7
12.73%
Jumlah
55
100%

Adapun pengkategorian hasil belajar ekonomi siswa adalah sebagai berikut:
No.
Kategori
Rentang
f
Presentase
1
Sangat kurang
<60
1
1.818%
2
Kurang
60 -69
11
20%
3
Sedang
70 – 79
21
38.18%
4
Baik
80 – 89
20
36.36%
5
Sangat Baik
90 – 100
2
3.636%
Jumlah
55
100%

Berdasarkan data pada tabel kategori hasil belajar ekonomi siswa di atas, diketahui bahwa 1,81% siswa memiliki hasil belajar ekonomi yang sangat kurang, 20% siswa memiliki hasil belajar ekonomi yang kurang. 38,18% siswa memiliki hasil belajar ekonomi yang kurang sedang, 36,36% siswa memiliki hasil belajar ekonomi yang baik, 3,363%  siswa memiliki hasil belajar ekonomi yang sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas X MAN Konda memiliki tingkat hasil belajar ekonomi yang sedang.
Gambar 2: Histogram Tes Hasil Belajar Ekonomi Siswa
   16-
  14 -
  12 -
  10 -
1  8 -
1  6 -
1  4 -
1  2 -
1          0 -
                                56,5        61,5        66,5     71,5       76,5       81,5      86,5       91,5
Kelas Interval



Text Box: F r e k u e n s i
 












Pada analisis deskriptip dengan menggunakan program SPSS V.20 for windows  jumlah data pada variabel hasil belajar ekonomi siswa (Y) dengan 55 orang responden diperoleh sebesar 4.165, nilai range sebesar 33, nilai terendah 57, nilai tertinggi 90, rata-rata sebesar 75,73, serta standar deviasi 8,008.
2.      Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai X2hitung variabel kreativitas belajar siswa sebesar 6,83, X2hitung  dan hasil belajar ekonomi sebesar 2,58 sedangkan < X2tabel ­­­ sebesar 12,592 dengan α = 0,05 atau X2hitung  < X2tabel  sehingga data kreativitas belajar siswa (X) dan hasil belajar ekonomi (Y) juga berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS V.20 for windows menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan α=0,05 di peroleh nilai signifikansi (Sig) untuk variabel kreativitas belajar siswa sebesar 0,154 dan uji Shapiro-Wilk (Lilliefors) sebesar 0,070. Kedua hasil tersebut menujukkan angka di atas 0,05 yang artinya data kreativitas belajar siswa berdistribusi secara normal. Sedangkan untuk variabel hasil belajar ekonomi siswa pada uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh signifikansi (Sig) sebesar 0,082 dan  uji Shapiro-Wilk (Lilliefors) sebesar 0,126. Kedua hasil tersebut menunjukkan angka diatas 0,05 yang berarti data hasil belajar ekonomi siswa berdistribusi secara normal.

Sementara itu berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas data variabel kreativitas belajar siswa dan hasil belajar ekonomi siswa diperoleh X2hitung = 0,438. Jika dibandingkan dengan X2tabel sebesar 3,48 maka X2hitung < X2tabel yaitu X2hitung = 0,438< X2tabel =3,48. Hal ini berarti data kedua variabel berasal dari populasi yang homogen.
Dengan menggunakan program SPSS V.20 for windows uji homogenitas data menunjukkan bahwa semua nilai sig berada di atas 0,05, hal ini berarti bahwa data kedua variabel berasal dari populasi yang homogen.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear diperoleh persamaan  = 26,98 + 0,40X. Sedangkan hasil uji lineatitas persamaan regresi dipeeroleh Fhitung  sebesar 0,51. Jika dibandingkan dengan Ftabel  sebesar 1,91. Maka dapat disimpulkan bahwa Fhiutjg < Ftabel yaitu 0,51<1,91. Hal ini berarti persamaan  = 26,98 + 0,40X  adalah linear.
Dengan menggunakan program SPSS V.20 for windows diperoleh persamaan regresi Ŷ = 26,927 + 0,400X. Sedangkan hasil uji linearitas diperoleh nilai Fhitung untuk Deviation from Linearity sebesar 0,827. Jika dibandingkan dengan Ftabel sebesar 1,91. Maka dapat disimpulkan bahwa Fhitng <Ftabel yaitu 0,827<1,91 Angka ini menunjukkan di atas 0,05 yang berarti persamaan Ŷ = 26,927 + 0,400X adalah linear.
3.      Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan yang positif antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan”.
Secara statistik hipotesis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1: rxy ≠ 0 Ada hubungan positif antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan
H0 : rxy  = 0 Tidak ada hubungan positif antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana dan analisis korelasi. Berdasarkan hasil regresi linear sederhana antara variabel kreativitas belajar siswa (X) dan hasil belajar ekonomi (Y) diperoleh nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,40 dan nilai konstanta (a)  sebesar 26,98. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan skor kreativitas belajar siswa akan diikuti oleh kenaikan skor hasil belajar ekonomi sebesar 0,40 pada konstanta 26,98   Maka bentuk hubungan antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi dapat ditunjukkan dengan persamaan regresi  = 26,98 + 0,40X.
Uji signifikansi dan linearitas dilakukan uji F dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 9 berikut:
Tabel 9.  Daftar ANAVA Hasil Uji Signifikansi dan Linearitas Garis Regresi  = 26,98 + 0,40X
Sumber Variansi
dk
JK
RJK
Fhitung
Ftabel
α = 0.05
Total
55
318.867
-
-

Regresi (a)
Regresi (b/a)
Sisa (s)
1
1
53
315.404,1
1.153,53
2.309,38
315.404,1
1.153,53
43,57
26,48
4,02
Tuna Cocok (TC)
Galat (G)
26
28
740,71
1.568,67
28,49
56,02
0,51
1,91
Keterangan:
Dk     :    derajat kebebasan
JK      :    jumlah kuadrat
RJK   :    rata-rata jumlah kuadrat
Regresi berbentuk linear (Fhitung = 0,51 < Ftabel = 1,91) pada α 0,05

Berdasarkan  hasil  pengujian  diatas  dapat  diketahui  bahwa  regresi     = 26,98 + 0,40X signifikan dan linear, dari model tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan skor kreativitas belajar siswa akan diikuti oleh kenaikan skor hasil belajar ekonomi sebesar 0,40 pada konstanta 26,98 dan sebaliknya.
Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara kreativitas belajar siswa (X) dengan hasil belajar ekonomi (Y) dapat ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar rxy = 0,58. Untuk menguji koefisien korelasi dilakukan dengan uji-t dan diperoleh hasil thitung sebesar 5,18 sedangkan ttabel 2,000  pada α = 0,05 dan diketahui bahwa thitung lebih besar dari ttabel atau 5,18 > 2,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara kreativitas belajar siswa (X) dengan hasil belajar ekonomi (Y) adalah signifikan.
Koefisien korelasi X dan Y signifikan (thitung  = 5,18 > ttabel = 2,000) pada α = 0,05 dengan dk n – 2 = 53 yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda dengan koefisien determinasi sebesar 33,64%
Pada perhitungan yang lain dengan menggunakan program SPSS V.20 for windows. Berdasarkan hasil regresi linear sederhana antara variabel kreativitas belajar siswa (X) dan hasil belajar ekonomi (Y) diperoleh nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,400 dan nilai konstanta (a)  sebesar 26,927. Sehingga diperoleh persamaan regresi  = 26,927 + 0,400X. Persamaan tersebut dapat diuji linear atau tidak dengan menggunakan uji linearitas. Berdasarkan output pada program SPSS V.20 for windows ditunjukkan bahwa nilai Fhitung untuk Deviation from Linearity sebesar 0,827. Angka 0,827 menunjukkan bahwa 0,827 > 0,05. Hal ini berarti persamaan tersebut adalah linear.
Pada hasil output program SPSS V.20 for windows diperoleh koefisien korelasi sebesar rxy sebesar 0,578 dengan signifikansi 0,000. Dengan demikian korelasi pearson sebesar 0,578 dengan sig. 0,000 < α 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda. Sedangkan untuk mengetahui koefisien determinasi pada program SPSS V.20 for windows ditunjukkan bahwa R square sebesar 0,334.
4.      Pembahasan
Hasil penemuan dalam penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda. Untuk dapat mengetahui besarnya hubungan antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda dalam penelitian ini maka digunakan angket kreativitas belajar siswa dan tes hasil belajar ekonomi. Skor yang diperoleh oleh responden memberikan data tentang kreativitas belajar siswa sebagaimana terlampir dalam lampiran 3 serta nilai hasil belajar siswa dalam menjawab tes objektif yang diberikan memberikan data tentang hasil belajar ekonomi siswa .
Hal ini sesuai dengan pendapat Susilo (2004: 82) yang menyatakan bahwa kondisi intelektual juga berpengaruh terhadap hasil belajar seorang siswa. Kondisi intelektual ini menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat (baik bakat sekolah maupun bakat bekerja) serta kreativitas. Hal ini dapat disempurnakan oleh Semiawan (2000: 7) yang menyatakan bahwa kreativitas belajar adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menetapkannya dalam pemecahan masalah dalam belajar. Masalah-masalah dalam belajar yang dapat menghambat proses pencapaian hasil belajar yang diinginkan dapat diatasi dengan adanya kreativitas belajar, dengan adanya kreativitas belajar siswa akan mampu memberikan gagasan guna memecahkan masalah belajar tersebut.
Pendapat di atas tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Tornace dan Myres dikutip oleh Trifinger dalam Semiawan (2000: 34) yang menyatakan bahwa kreativitas belajar siswa adalah sebuah proses pembelajar untuk menjadi peka atau sadar akan masalah, kekurangan-kekurangan, kesenjangan dalam pengetahuan, unsure-unsur yang tidak ada, ketidakharmonisan dan sebagainya. Dengan adanya kreativitas belajar yang dimiliki, siswa akan mampu untuk mencari dan memenuhi kekurangan-kekurangan yang dimiliki dan berusaha menghilangkan kesenjangan pengetahuannya guna mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Seorang siswa yang memiliki kreativitas belajar yang tinggi maka semakin besar peluangnya untuk dapat mencapai tujuannya dalam belajar. Salah satu tujuan belajar adalah untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi. Hasil belajar adalah perubahan tingkahlaku pada diri siswa yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pembahasan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya penigkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya. Maka untuk mengetahui hasil belajar tersebut harus diadakan pengujian atau evaluasi, dengan evaluasi tersebut kita dapat melihat sejauhmana pengetahuan siswa tentang pelajaran yang telah dipelajari.
Hasil penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Samsiarni (2006) dengan judul hubungan antara berfikir kreatif dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kulisusu yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara berfikir kreatif dengan hasil belajar ekonomi siswa.
Letak perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah indikator untuk mengukur variabel bebas. Pada penelitian terdahulu untuk mengukur tingkat berfikir kreatif menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Semiawan (2000: 7) yang menyatakan bahwa berfikir kreatif dapat diukur dengan beberapa aspek, yaitu kelancaran dalam berfikir, keluwesan, keaslian, elaborasi, memeiliki rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu mencari pengalaman baru. Sedangkan pada penelitian ini untuk mengukur tingkat kreativitas belajar siswa  peneliti menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Uno (2009: 21) yang menyatakan bahwa kreativitas belajar dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: (1) memiliki rasa ingin tahu; (2) sering mengajukan pertanyaan yang membangun; (3) memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah; (4) mampu menunjukkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu; (5) mempunyai atau menghargai keindahan; (6) bebas berfikir dalam belajar; (7) memiliki rasa humor tinggi; (8) memiliki daya imajinasi yang kuat; (9) mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang lain; (10) dapat bekerja sendiri; (11) sering mencoba hal-hal baru; (12) mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar siswa berkorelasi positif dan signifikan dengan hasil belajar ekonomi siswa. Artinya jika kreativitas belajar siswa naik maka hasil belajar ekonomi siswa juga akan naik.
Berdasarkan hasil penelitian ini yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara kreativitas belajar siswa dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Konda, maka hendaknya guru dapat ikut serta dalam menumbuhkembangkan kreativitas pada diri siswa, serta bagi siswa hendaknya dapat lebih meningkatkan kreativitas dalam kehidupan sehari-hari khususnya kreativitas dalam belajar seperti sering mengajukan pertanyaan yang membangun, dapat menunjukkan pendapat secara spontan, sering mencoba hal-hal baru dalam belajar sehingga pada akhirnya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan dan berguna untuk hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Ali dan Ansori . 2004. Kreativitas, Kebudayaan dan Pengembangan Iptek. Bandung: Depdikbud – PT. Alfabeta
Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pelajaran Pengetahuan Sosial SMP (Kompetenci Dasar). Jakarta: Departemen Pendidikan nasional
_________. 2003. Standar Kompetensi, Mata Pelajaran Ekonomi, Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, Jakarta: Depdiknas
Elizabeth B. Hurlock. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Fathurohman dan Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar, Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/kreativitas-belajar.html (diakses pada tanggal 25 September 2012, pukul 08.45 AM)
(diakses pada tanggal 6 Oktober 2012, pukul 10.25 PM)
Ibrahim dan Syaodiyah. 2007. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta
Mack, Dieter. 2002. Komposisi di Sekolah Sebagai Jalur Keluar Dari Dilema Pendidikan Musik. Semarang, Pasca Sarjana UNNES.
Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press
Natawijaya, rohman. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pridojaya
Samuelson, Paul. A. 2003. Strategi Ekonomi SMA Buku I. Surabaya: Tiga Serangkai
Santoso, Rukky. 2002. Mengembangkan Otak Kanan Anak-Anak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sanjaya. 2006. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Sudjana. 2002. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru
Susilo, J.M., 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran, LP21 Press, Yogyakarta
Uno, Hamzah B dan Kuadrat, Masri. 2009. Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. (tersedia) http://alimsumarno.blogspot.com/2012/02/kreativitas-belajar.html (diakses pada tanggal 2 O(ktober 2012, pukul 10.45 AM)
Usman. 2001. Upaya Optimalisasi Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking