Vrydag 28 Junie 2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X-1 SMA NEGERI 1 KONTUNAGA Oleh : Jahludin Basri



PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN
HASIL   BELAJAR  SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS X-1 SMA NEGERI 1 KONTUNAGA
Oleh : Jahludin Basri



 
Abstrak : Masalah dalam penetian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan metode Simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X SMA Negeri 1 Kontunaga?”
            Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Kontunaga tahun ajaran 2010-2011 sebanyak 20 siswa, yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
            Hasil belajar Ekonomi siswa pada pokok bahasan uang dan bank di SMA Negeri 1 Kontunaga dapat ditingkatkan melalui penerapan metode simulasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siklus I yakni siswa yang berada pada rentang nilai 0-59 sebanyak 10 orang dari 20 siswa tau 50%, sedangkan siswa yang berada pada rentang nilai 60-100 sebanyak 10 oarang atau 50%, dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II yakni siswa yang berada pada rentang nilai 0-69 sebanyak 4 orang atau 20%, sedangkan siswa yang berada pada rentang nilai 70-100 sebanyak 16 orang atau 80%. Dengan persentase peningkatan dari siklus I kesiklus IIsebesar 30%. Dengan demikian penelitian telah mencapai standar ketuntasan minimal yaitu 80% siswa mendapat nilai > 70 dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 67,5 sedangkan rata-rata hasil evaluasi siklus II sebesar 74 dengan persentase peningkatan sebesar 6,5%.
            Persentase aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I, pertemuan I sebesar 72,05% dan pada pertemuan kedua sebesar 80,88%. Persentase aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus II sebesar 88,23 dan pada pertemuan kedua sebesar 92,64%. Persentase aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus I sebesar 73,08% dan pada pertemuan kedua sebesar 80,77%. Persentase aktifitas siswa pada pertemuan pertama siklus II sebesar 88,46% dan pada pertemuan kedua sebesar 92,33%.

Kata Kunci : Metode Simulasi, Hasil Belajar Ekonomi





PENDAHULUAN
            Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pokok pembangunan pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan adalah bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik pada aspek kemampuan, maupun kepribadian dan rasa tanggung jawab sebagai warga Negara. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarana terus ditingkatkan untuk memacu mutu pendidikan, diantaranya pemanfaatan tenaga pendidikan, pengadaan buku, dan penyempurnaan kurikulum.
            Guru memegang peranan penting dalam upaya perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran. Hal ini penting kerena peranan guru dalam pembelajaran sangat menentukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di sekolah. Karena peranannya yang sangat penting ini, maka dalam rangka inovasi pembelajaran perlu sekali guru menyusun, mengembangkan, dan meningkatkan gaya dan metode pembelajaran agar mampu melahirkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kelas, sebagai salah satu solusi terhadap masalah yang dihadapi siswa.
            Salah satu upaya meningkatkan hasil belajar adalah kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan melakukan upaya-upaya  inovatif terhadap model-model pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Guru sebagai motivator dituntut untuk mampu mengembangkan atau menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar agar pelajaran tersebut dapat dicerna dengan baik oleh siswa. Demikian pula sebagai fasilitator, guru harus senantiasa memfalitasi siswa dengan berbagai median untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan juga dapat menarik minat siswa untuk belajar.
            Untuk mengatasi hal ini, guru diharapkan dapat mengembangkan suatu model pembelajaran yang dapat memotivasi dan mengaktifkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajarsiswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang timbul dari kegiatan pembelajaran ekonomi yaitu model pembelajaran dengan metode simulasi.
Permasalahan penelitian ini adalah bahwa berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah penerapan pembelajaran metode simulasi dapat meningkatkan hasil aktivitas siswa kelas X-1 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kontunaga?
2.      Apakah penerapan pembelajaran metode simulasi dapat meningkatkan aktifitas mengajar guru kelas X-1 pada mata pelajaran ekonomi materi pokok uang dan bank di SMA Negeri 1 Kontunaga?
3.      Apakah penerapan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-1 pada mata pelajaran Ekonomi materi pokok uang dan bank di SMA Negeri 1 Kontunaga? 
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.    Untuk meningkatkan hasil aktivitas siswa dengan metode simulasi pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kontunaga kelas X-1
2.    Dengan penerapan metode simulasi dapat  meningkatkan aktivitas mengajar guru pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Kontunaga kelas X-1
3.    Denmgan penerapan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi uang dan bank di SMA 1 Kontunaga kelas X-1
Manfaat penelitian ini adalah :
1.    Bagi siswa : dapat menambah keterampilan belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya
2.    Bagi guru : untuk dapat menerapkan pembelajaran metode simulasi sehingga dapat mengembangkan keterampilan mengajar dalam proses pembelajaran.
3.    Bagi sekolah : dengan hadirnya pembelajaran metode simulasi yang melibatkan siswa secara aktif dan menjadi bahan masukan dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.
            Proses pembelajaran merupakan suatu system yang terdiri dari atas beberapa komponen yang saling berinteraksi (interpenden) dalam mencapai tujuan (Usman 2000: 135). Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung suatu rangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar terdapat adanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara guru yang mengajar dan siswa yang belajar, antara dua kegiatan ini terdapat interaksi yang saling menunjang (Usman 2001: 4).
Menurut Hamalik (2004: 27), guru dalam PBM merupakan seseorang yang memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar siswanya. Termasuk dalam hal ini adalah dalam memilih metode yang cocok untuk membelajarkan siswanya pada suatu materi tertentu. Menurut Sudjana (2000: 76) metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
            Agar proses pembelajarn dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran, maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah menentukan cara mengajarkan bahan pelajaran kepada siswa dengan memperhatikan tingkat kelas, umur dan lingkungannya tanpa mengabaikan faktor-faktor lain. Banyak metode yang digunakan dalam mengajar. Untuk memilih metode-metode mana yang tepat digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran, terlebih dahulu penulis akan menyebutkan macam-macam metode pembelajaran.
            Menurut Sudjana (2004: 19) metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu: Metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, pemberian tugas dan resitasi, kerja kelompok, demontrasi dan eksperimen, sosio drama, problem solving, system regu, latihan, karyawisata, survey masyarakat dan simulasi.
            Hasil belajar diukur dengan berbagai cara misalnya, proses bekerja hasil karya, penampilan, rekaman, dan tes (Depdiknas: 2002). Sumadinata (2004: 102-103) mengemukakan bahwa hasil belajar atau “ochievement” merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Menurut Brigs dalam Ibrahim (2005: 32) bahwa hasil belajar adalah kecakapan dalam hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar dan dinyatakan dengan angka-angka yang diukur dengan tes hasil belajar.
            Menurut Sudjana (2000: 89) simulasi berasal dari kata simulate yang berarti berpura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulation berarti tiruan atau perbuatan yang berpura-pura, dengan demikian simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (materi pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
            Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi  adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
            Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empiric ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga mencakup pengembangan badan usaha termaksuk koperasi (Depdiknas, 2003: 1)


METODOLOGI PENELITIAN
            Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan metode simulasi. penelitian tindakan kelas ini berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi riil sekarang kearah kondisi yang diharapkan (improvemen oriented). Penelitian tindakan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X-1 di SMA Negeri 1 Kontunaga mata pelajaran ekonomi melalui model pembelajaran dengan menggunakan metedo simulasi
            Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 april 2011 sampai selesai di kelas X-1 SMAN 1 Kontunaga tahun pelajaran 2010/2011 mata pelajaran Ekonomi materi pokok uang dan bank. Penelitian ini disetting dalam 2 siklus apabila sudah berhasil tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
            Penelitian tindakan kelas dalam bentuk pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode simulasi diawali dengan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), mengobsevasi dan mengevaluasi tindakan (observation dan evaluation) serta refleksi (reflection), selanjutnya sampai pada upaya pebaikan sehingga peningkatan pemahaman siswa pada materi ekonomi diharapkan tercapai secara skematis
            Data penelitian ini adalah data primer yang diusahakan/didapatkan oleh peneliti melalui pengumpulan data dengan menggunakan metode pengumpulan data penelitian observasi dan tes. Responden adalah orang yang menjadi sumber data atau responden adalah guru dan siswa sebagai subjek penelitian.
            Data dan teknik pengumpulan data yaitu :
a.       Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Data utama yang diperlukan adalah hasil belajar siswa.
b.      Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
c.       Pengambilan data dilakukan melalui pemberian tes.
Menurut Memes (dalam Muhammad Rustam, 2010:53) untuk mengetahui tingkat penguasaan atau ketuntasan belajar, menggunakan rumus sebagai berikut:
1.      Mengukur persentase ketuntasan belajar.
% ketuntasan belajar
2. Analisis Data Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa
Data hasil pengamat aktivitas guru dan siswa melalui lember observasi di olah secara manual kemudian, dianalisis secara deskriptif dalam bentuk table persentase.
  Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam yaitu:
1.         Skenario Pembelajaran dikatakan terlaksana dengan baik apabila 90% skenario pembelajaran terlaksana dengan sempurna.
2.         Siswa-siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini dikatakan memahami konsep ekonomi materi uang dan bank yang diajarkan apabila minimal 70 (ketentuan dari sekolah)

HASIL PENELITIAN
            Hasil belajar Ekonomi siswa pada pokok bahasan uang dan bank di SMA Negeri 1 Kontunaga dapat ditingkatkan melalui penerapan metode simulasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siklus I yakni siswa yang berada pada rentang nilai 0-59 sebanyak 10 orang dari 20 siswa tau 50%, sedangkan siswa yang berada pada rentang nilai 60-100 sebanyak 10 oarang atau 50%, dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II yakni siswa yang berada pada rentang nilai 0-69 sebanyak 4 orang atau 20%, sedangkan siswa yang berada pada rentang nilai 70-100 sebanyak 16 orang atau 80%. Dengan persentase peningkatan dari siklus I kesiklus IIsebesar 30%. Dengan demikian penelitian telah mencapai standar ketuntasan minimal yaitu 80% siswa mendapat nilai > 70 dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 67,5 sedangkan rata-rata hasil evaluasi siklus II sebesar 74 dengan persentase peningkatan sebesar 6,5%.
            Persentase aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus I, pertemuan I sebesar 72,05% dan pada pertemuan kedua sebesar 80,88%. Persentase aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus II sebesar 88,23 dan pada pertemuan kedua sebesar 92,64%. Persentase aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus I sebesar 73,08% dan pada pertemuan kedua sebesar 80,77%. Persentase aktifitas siswa pada pertemuan pertama siklus II sebesar 88,46% dan pada pertemuan kedua sebesar 92,33%.

PEMBAHASAN
Berdasarkan kenyataan di atas bahwa telah dilakukan metode simulasi ternyata hasil tes tindakan siklus I belum memenuhi standar ketuntasan belajar baik secara perorangan maupun secara klasikal. Sehingga penelitian ini dilakukan pada siklus berikunya yakni sklus II. Pada pelaksanaan tindakan siklus II lebih meniti beratkan pada hasil observasi siklu I dimana segala kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I harus diperbaiki pada siklus II yang tentunya sesuai dengan refleksi antara guru kolaborasi dan peneliti.
Hasil observasi pada tindakan siklus II, guru dan siswa melakukan kegiatan pembelajaran semakin baik, kekurangan dan kelemahan yang ada pada siklus I sudah dapat diperbaiki. Guru sudah melakukan apersepsi sebelum kegiatan inti pembelajaran, guru melatih perwakilan dari tiap kelompok untuk melakukan simulasi kepada teman-temannya.
Berdasarkan hasil refleksi guru dan peneliti selama proses pembelajaran siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:
a.       Pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan RPP, tindakan berjalan dengan baik, karena guru mampu melaksanakan dengan baik langkah pembelajaran RPP
b.      Siswa antusias dalam melakukan kegiatan simulasi
c.       Siswa mampu memahami materi pelajaran berdasarkan pembelajaran dengan metode simulasi hasil-hasil tersebut maka pembelajaran proses siklus
d.      Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup maksimal dengan nilai rata-rata secara klasikal 74 atau sebesar 80%.
            Hal tersebut relevan dengan baik hasil yang dilakukan pada siklus II, siswa meperoleh nilai > 70 sebanyak 16 orang atau 80% dengan nilai rata-rata 74. Karena keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai, yakni 80% siswa telah mencapai > 70 (sesuai dengan ketetapan sekolah) dan materi pelajaran telah selesai diajarkan maka penelitian ini dihentikan sampai pada tindakan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran sudah dikatakan berhasil ini berarti berarti bahwa hipotesis tindakan telah terjawab yaitu hasil belajar siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Kontunaga pada mata pelajaran ekonomi dapat ditingkatkan melalui metode simulasi.

KESIMPULAN        
            Berdasarkan hasil analis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui metode simulasi pada mata pelajaran ekonomi materi pokok uang dan bank dikelas X-1 SMA Negeri 1 Kontunaga dapat ditingkatkan. Hal ini dapat diketahui dengan adanya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, melakukan simulasi serta menyelesaikan masalah yang terdapat dalam pembelajaran dengan menerapkan metode simulasi, selain itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa tiap siklus yaitu siklus I sebesar 50% dengan rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 67,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 80% dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 74. Dengan demikian kedua indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini berhasil tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : ESII
Anitah, Sri, W, dkk. (2007) Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung : Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2005. Penetilian Tidakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional 2003 kurikilum 2004: Standar kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi sekolah menengah atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses belajar mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamid, Edy Suandy, 2000. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta : UII Press
Ibrahim, M., 2000, pembabelajaran kooperatif. Surabaya: Universitas negeri surabaya
Manullang, M. 1986. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta : Erlangga
Munib, Achmad, dll.2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT MKK
Natawidjaja. Rochman dan L.J. Moleoang. 1985. Psikologi Pendidikan untuk SPG. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurlaila. 2010. Penggunaan Metode Demontrasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Benda Mata Pelajaran IPA Kelas V di SD Negeri Poasaa. Kendari: Unhalu.
Paneo, Herman. 2004. Pengaruh umpan Balik Formatif dan Kepribadian Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jakarta: Desertasi
Samuelson. Paul A. 2003. Ekonomi SMA Buku I. Tiga Serangkai:Surabaya.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Impelementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenala Media Grup
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Sitio, Arifin dan Haloman Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga
Sudirman. 2000. Interaksi dan Motivasi Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Sudjana, N. 2000. Penilaian Proses Hasil Balajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya
Sukmadinata, N. S., 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukamdiyo, Ign.1996.Managemen Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Supriyatno, R.A. 1993. Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, Yogyakarta : BPFE
Syaefudin, Udin., Syamsuddin, Abin. (2005) Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Pelatih Proyek PG3M. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research). Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setyawan, 1993. Upaya  Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling dan Insititut Pendidikan. Jakarta : Grasindo





           

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking