Woensdag 08 Mei 2013

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DI AJAR DENGAN MODEL PAKEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD



PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DI AJAR DENGAN MODEL PAKEM DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kusambi)
Oleh: Wa Maape
 

ABSTRAK: Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diajar dengan Model PAKEM  dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang diajar model PAKEM dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kusambi yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cara random sampling diambil sampel sebanyak 2 kelas yaitu siswa kelas X1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model PAKEM dan siswa kelas X4 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data hasil tes dari kedua kelompok tersebut diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan homogen. Pengujian hipotesis digunakan uji t, dari hasil perhitungan diperoleh  = 4,36 sedangkan nilai  = 1,67 Oleh karena itu,   >  maka Ho ditolak dan hipotesis diterima. Jadi hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan model PAKEM lebih tinggi dengan nilai rata-rata 81,42 daripada siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dengan rata-rata 73,87.
Diharapkan guru bidang studi khususnya mata pelajaran ekonomi dapat menjadikan model pembelajaran PAKEM dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut sebagai salah satu alternative dalam proses pembelajaran..

 PENDAHULUAN
Penelitian untuk mengetahui model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena kebiasaan yang dilakukan sebagian guru dalam menerapkan suatu model pembelajaran tanpa mempertimbangkan pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa, namun hanya mengutamakan ketuntasan materi semata. Selain itu untuk menerapkan model pembelajaran terbaru memerlukan waktu yang cukup, sehingga sebagian guru hanya menerapkan model pembelajaran yang dapat menyelesaikan materi pelajaran dalam waktu yang relatif singkat seperti model pembelajaran ceramah dan tanya jawab, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal.
Uraian di atas sebagaimana terjadi pada siswa SMA Negeri 1 Kusambi. Berdasarkan hasil observasi penulis dengan guru mata pelajaran ekonomi diperoleh informasi bahwa dalam menerapkan suatu model pembelajaran tanpa dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui efektifitasnya, namun hanya berdasarkan perkiraan semata, hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan waktu. Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal. Selain itu hasil belajar yang diperoleh beberapa orang siswa tidak mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil observasi tersebut menunjukkan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi  mencapai rata-rata 68 sedangkan nilai KKM mata pelajaran tersebut 70 sedangkan nilai KKM berdasarkan kurikulum KTSP  adalah 75.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions(STAD) Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kusamb
 Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan hasil belajar ekonomi siswa yang diajar melalui model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)   dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions(STAD)?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ekonomi yang diajar melalui model aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)  dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)  pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu (a) Bagi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi, dapat membantu untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan; (b) Bagi guru, dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan demi meningkatkan hasil belajar; (c) Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan peneliti dalam bidang pendidikan khususnya yang berkaitan penerapan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan; (d) Dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau pembanding bagi peneliti lain yang relevan.
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran dan memberis petunjuk kepada pengajar dikelas dalam pengajaran (Dahlan, 1984: 21). Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau metode tertentu yaitu: 1) rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya; 2) tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersbeut dapat dilaksanakan secara berhasil; 4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Ismail, 2002: 1).
Menurut Prof. Dr. Dasim Budimansyah (2010: 70) PAKEM terdapat empat pilar utama yaitu : Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Sedangkan huruf “P” merupakan pembelajaran yang didefinisikan sebagai  pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik.
Dave Meier (2002 : 36) memberikan pengertian menyenangkan atau fun sebagai suasana belajar dalam keadaan gembira. Ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menyenangkan adalah sebagai berikut :
1.       Ciri suasana yang belajar yang menyenangkan yaitu Rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi
2.      Ciri suasana yang tidak menyenangkan yaitu tertekan, terasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan.
Menurut Prof. Dr. Budiamansyah, Dkk (2010 : 152 – 153) dalam proses belajar mengajar  dengan  pendekatan PAKEM, pendidik perlu menerapkan langkah-langkah tersebut  agar apa yang dilakukan siswa  sesuai dengn tujuan  pembelajaran yang ditetapkan. Bahkan tujuan pembelajaran pun dapat dibahas bersama  dengan siswa , agasejak awal siswa merasakan bahwa proses pembelajaran itu memang untuk kepentingannya sendiri, bukan hanya sekedar  untuk mengikuti keinginan gurunya. Ada perubahan mendasar dalam roses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum baru, yaitu: (a) kegiatan belajar mengajar yang lebih berpusat pada peserta didik, (b) menciptakan kreatifitas, (c)  menciptakan kondisi yang menyenangkan, (d) menyediakan pengalaman belajar yang beragam seperti gambar, studi kasus, narasumber dan lingkungan.
Jika dengan menggunakan diskusi kelompok dalam kegiatan pembelajaran, maka langkah-langkah yang dilakukan guru antara lan sebagai berikut :
a.       Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil dengan anggota tidak lebih dari lima orang siswa.
b.      Guru memberikan tugas atau permasalahan  yang jelas yang akan dikerjakan atau dipecahkan bersama.
c.       Guru memberikan arahan kepada siswa  untuk mengamati atau memecahkan permasalahan yang di berikan secara berkelompok.
d.      Setiap kelompok mendiskusikan jawaban mengenai permasalahan tersebut
e.       Guru tidak lupa memberikan dasar etika yang dipelukan agar diskusi kelompok tersebut dapat berjalan lancar.
f.       Sesuai dengan waktu yang disepakati guru meminta kepada setiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya
g.      Guru memberikan penguatan kepada setiap kelompok setelah selesai melaporkan hasil diskusinya.
h.      Guru memberikan evaluasi.
Rachmadiarti (2003: 13) menyatakan bahwa pada Student Team Achievement Divisions (STAD) siswa dalam satu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor dan tiap individu diberi skor perkembangan.
Menurut Agus  Suprijono (2011: 133-134), langkah-langkah pada model pembelajaran STAD yaitu (a) Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain); (b) Guru menyajikan pelajaran; (c) Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti; (d) Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu; (e) Memberi evaluasi; (f) Kesimpulan.
Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan     Menurut Sofyan (1985: 19) menyatakan bahwa belajar bukan sekedar mencatat, tidak pula sekedar menghafal.Walaupun belajar itu kita perlu mencoba mencatat, bahkan dalam hal-hal tertentu perlu pula menghafal.
Nurkancana (5005: 28) hasil belajar diartikan sebagai hasil yang diperoleh dari belajar yang dapat berupa pengetahuan, keterampilan atau dapat pula berupa perubahan sikap.Selanjutnya menurut Sudijono (2003: 17) bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari segala pekerjaan yang berhasil dan menunjukkan hasil kecakapan manusia setelah melalui tes hasil belajar.
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang begitu banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani Junal (2011) dengan judul perbandingan hasil belajar IPS yang di ajar dengan model pembelajaran PAKEM dengan model pembelajaran model pembelajaran konvensional ( studi eksperimen pada siswa kelas IX SMP  Negeri 2 Sampara Kabupaten Konawe). Dengan rumusan masalah “Apakah ada perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang diajar dengan menggunakan model PAKEM dengan siswa yang diajar dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran konvensional..
Model PAKEM (pembelajarn aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) memungkinkan guru meberikan perhatian kepada siswa serta terjadinya hubungan yang akrab antara guru dengan siswa maupun antar siswa dengan siswa.  Seiring adanya lebih mudah belajar dari temannya sendiri  ada pula yang lebih mudah belajar karena harus memberikan pelajaran atau melatih temannya sendiri. Selain hal ini  pembelajaran kontekstual secara umum tidak hanya menenkankan pada pencapaian akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan social dari berbagai keragaman sosial. Oleh karena itu pembelajaran PAKEM cocok dikembangkan lagi pada saat ini khususnya dilingkungan pendidikan, sebab secara dini mengajarkan kepada siswa untuk saling bekerja sama, meningkatkan keterampilan hidup, gotong royong dan sikap tenggang rasa, mebangun persahabatan dan lain-lain.
Penelitian untuk mengetahui model pembelajaran yang paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena kebiasaan yang dilakukan sebagian guru dalam menerapkan suatu model pembelajaran tanpa mempertimbangkan pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar siswa, namun hanya mengutamakan ketuntasan materi semata. Selain itu untuk menerapkan model pembelajaran terbaru memerlukan waktu yang cukup, sehingga sebagian guru hanya menerapkan model pembelajaran yang dapat menyelesaikan materi pelajaran dalam waktu yang relative singkat
Berdasarkan uraian kerangka berpikir diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan)  dibandingkan hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan)  dengan  hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)  studi experiment pada kelas X SMA Negeri 1 kusambi Kabupaten Muna.


METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah di laksanakan pada tanggal 14 Januari sampai dengan 11 Februari 2013 di SMA Negeri 1 Kusambi Kabupaten Muna tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian berlangsung pada semester genap.
Variabel dan Desain Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah terdiri dari; (a) variabel terikat (dependen) yaitu hasil belajar dan, (b) variabel bebas (Independen) yaitu model PAKEM (Pembelajaran Aktir, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) sebagai variabel perlakuan dan model pembelajaran kooperaf tipe STAD (Student Teams Achievement Division)  sebagai variabel control
Adapun desain penelitian ini adalah desain pascates dua kelompok acak seperti tampak  pada tabel  dibawah ini :
  Rancangan penelitian pascates dua kelompok acak :
Kelompok
Perlakuan
Post – test
E
X1
Y1
K
X2
Y2

Keterangan :
            E          =    Variabel exsperimen
            K          =   Variabel control
            X1        = Perlakuan (Treatmen) memberikan kepada siswa dengan model                     PAKEM
           X2      = Perlakuan (Treatmen) memberikan kepada siswa dengan model                                  pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams                                 Achievement Division).
Y1         =    Tes pada pembelajaran ekonomi setelah memberikan perlakuan
Y2         =    Tes akhir pada pembelajaran ekonomi tanpa memberikan                                  perlakuan

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi tahun pelajaran  2012/2013 yang berjumlah 138 orang yang terbagi dalam 4 kelas yaitu kelas X1  dengan jumlah siswa 36 orang, kelas X2 34 orang, kelas X3 33 orang, dan kelas X4 35 orang. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.2 berikut.   
Guna memperoleh sampel yang dianggap presentatif maka pemilihan sampel dilakukan dengan cara  random sampling dan hasilnya adalah kelas X1  sebagai kelas control dan kelas X4 sebagai kelas eksperimen. Teknik ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kedua kelas sampel memiliki rata-rata kemampuan relatif sama jika dibandingkan denan kelas X1.  Sehingga sampel penelitian dari kelas X  SMAN 1 Kusambi tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak 70 siswa. Kelas X1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 34 orang dan kelas X4 berjumlah 35 orang.
Prodesur Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga tahap penelitian yaitu : (a) Menyusun persiapan mengajar RPP, LKS yang disesuaikan dengan materi pokok yang diajarkan dan disusun sesuai dengan model PAKEM dengan model pembelajaran kooratif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Penyiapan alat, bahan, dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk mendukung proses KBM; (b) kegiatan yang dilaksanakan adalam mengajar pada kelas X1 dengan menggunakan model PAKEM dan pada kelas X4 menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division; (c) tahap pengumpulan data dengan menggunakan tes hasil belajar pada mata pelajaran ekonomim siswa kelas X1 dan siswa kelas X4.
Instrumen Penelitian
1.      Definisi konsep yaitu hasil belajar dalam penelitian ini adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka hasil belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
2.      Definisi operasional yaitu hasil belajar dalam penelitian ini adalah total skor yang diperoleh setiap responden dalam menjawab teshasil belajar, yang di ukur dengan materi pokok permintaan, penawaran dan harga keseimbangan.
3.      Kisi-kisi yaitu prosedur yang hendak ditempuh agar suatu tes hasil belajar mampu mencerminkan domain ini secara komprehensif  adalah dengan menyusun kisi-kisi.
Teknik Analisis Data penelitian
. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan pilihan ganda. Selanjutnya  diambil nilai belajar siswa  dari kedua kelompok sampel, kemudian diolah dengan menggunakan beberapa metode pengolahan data yakni berupa uji standar deviasi,  median,  modus,  pengujian hipotesis  dengan menggunakan uji beda ( Uji- t) komparatif dua sampel.
Hipotesis Statistik
Hipotesis statistic dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      HO :  =  artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan menggunakan model PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Kusambi Kabupaten Muna.
2.       :   >  artinya hasil belajar ekonomi siswa yang diajar dengan menggunakan model PAKEM (pembelajaran aktif, krearif, efektif dan menyenangkan) lebih tinggi disbanding dengan siswa yang diajar menggunakan nodel pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Kusambi Kabupaten Muna.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan  model pembelajaran PAKEM yaitu singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan, dan pertemuan ke delapan diselenggarakan tes ulangan harian. Dan masing-masing pertemuan tersebut diberikan tes kemampuan siswa yang mencakup materi pembelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis yang terlihat pada lampiran 8 bahwa kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM terdapat 35 orang siswa yang memiliki nilai rata-rata 81,42,  median 81, 35,  modus 81,1, varians 63,56,  standar deviasi 7,98. Dengan nilai tertinggi 97dan nilai terendah 68.
Deskripsi hasil belajar siswa kelas control
Pembelajaran yang dilakukan pada kelas control yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut kemampuan akademik, tingkat kinerja dan jenis kelamin. Pembelajaran pada kelas control dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan, dan pertemuan ke delapan diselenggarakan tes ulangan harian. Dan masing-masing pertemuan tersebut diberikan tes kemampuan siswa yang mencakup materi pembelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis yang terlihat pada lampiran 9 bahwa kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)  terdapat 35 orang siswa yang memiliki nilai rata-rata 73,87,  median 73, 5,  modus 72,9,  varians 40,42,  standar deviasi 6,35. Dengan nilai tertinggi 88dan nilai terendah 63
Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Hasil penelitian ini adalah hasil eksperimen untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran berbeda antara kelompok kesperimen yaitu kelompok yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM ( pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) dan kelompok control  yaitu kelompok yang yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD. Variable yang diteliti adalah hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kusambi Kabupaten Muna setelah mengikuti proses pembelajaran 7 kali pertemuan dan pertemuan kedelapan diselenggarakan ulangan harian. Dan masing-masing pertemuan tersebut diberikan tes kemampuan siswa yang mencankup materi pembelajaran yang telah dipelajari pada masing-masing pertemuan  itu dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) dengan kelas kontorol yaitu kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Dimana nilai rata-rata hasil elajar eksperimen 81,43, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar kelas control adalah 73,87.
Pengujian Hipotesi
            Pengujian hipotesis terdiri dari :
1.      Uji Persyaratan Analisis yaitu uji normalitas data kedua sampel yaitu normalitas data kelas eksperimen dan normalitas data kelas control
2.       Uji Homogenitas
3.       Uji Hipotesis
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai hasil belajar yang diperoleh siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (PAKEM) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan menngunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan statistik deskriptif yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran pembelajaran aktif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (PAKEM)yakni sebesar 81,43 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) yakni sebesar 73,87.
Selain itu berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (PAKEM) dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai t-hitung (4,36) > t-tabel (1,67), hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (PAKEM) dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Uraian di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran pembelajaran aktif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (PAKEM) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD).
Uraian di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif  dan menyenangkan (PAKEM) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Hal ini disebabkan karena pada model PAKEM siswa lebih mendomonasi dan mewarnai pembelajaran dengan suasana belajar yang menyenangkan, rileks, bersemangat dan adanya keterlibatan penuh sehingga membangkitkan minat belajar siswa. Pada para peneliti khususnya observasi pada kelas pada saat dilakukannya proses pembelajaran, pada diri siswa tampak terlihat tidak adanya semangat untuk belajar, merasa jenuh dan bosan. Situasi ini didukung dengn kondisi infrstruktur yang kurang memadai seperti buku-buku literature yang kurang, beberapa kursi yang rusak dan tidak adanya aliran lisrtik pada kelas, juga ruangan kelas yang kurang menarik seperti tidak adanya gambar-gambar pada dinding kelas yang biasa memberikan motivasi belajar pada siswa.

                  PENUTUP
Kesimpulan 
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi yang signifikan antara siswa yang diajar dengan  menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X  SMA Negeri 1 Kusambi Kabupatem Muna. Dimana siswa yang diajar menggunakan model PAKEM  memperoleh nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 68 dengan rata-rata 81,43. Sedangkan hasil belajar ekonomi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 63 dengan rata-rata 73,87. Perbedaan tersebut juga dapat ditujukkan dari hasil uji hipotesis dimana thitung sebesar 4,36  lebih besar dari ttabel  sebesar 1,67 (4,36 >1,67), artinya bahwa penggunaan model PAKEM lebih baik dan menarik daripada penggunaan moel pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi.

Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut :
1.      Bagi guru di SMA Negeri 1 Kusambi, Kabupaten Muna khususnya guru Ekonomi, dalam proses belajar mengajar yang dilakukan dapat menerapkan model PAKEM (pembelajaran aktir, kreatif, efektif dan menyenangkan)  untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2.      Bagi pemerintah setempat khususnya Dinas Pendidikan Nasional Kota Kendari kiranya dapat memberikan pelatihan dan penataran untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar terutama dalam menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan
3.      Bagi kepala SMA Negeri 1 Kusambi, Kabupaten Muna, kiranya dapat memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti pelatihan dan penataran, serta berusaha menyempurnakan fasilitas-fasilitas yang ada demi menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
4.      Bagi siswa diharapkan dapat mengikuti proses belajar mengajar secara baik demi meningkatkan hasil belajar mereka masing-masing.
5.      Bagi peneliti lainnya diharapkan dapat mengkaji lebih jauh pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dengan cara melakukan penelitian lebih dari satu sekolah, sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA

Amri sofan, Dkk.2010.  Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. PT.Prestasi                    Pustaka.  Jakarta
Arifin. 2000. Evaluasi Intruksional Perguruan Tinggi. Remaja Rosdakarya.                               Bandung.
Budiamansyah Dasim, dkk. 2008. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan                   Menyenangkan. PT. Genesindo. Bandung.
Dahlan, 1984.Model-Model Mengajar. Bandung: CV Di Ponegoro.
Depdiknas. 2005. Klasifikasi Prestasi Nilai Ujian Nasional. Dirjen                     Dikdasmen Depdiknas. Jakarta.
Djamarah, Syaiful, Bahri dan Zain, Aswan, 2002. Strategi Belajar Mengajar.                      Bandung Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar, 1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan                      CBSA. Bandung: CV. Sinar Bandung.
Ibrahim, Muslim’dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Program                     Pasca Sarjana UNESA.
Ismail, 2002. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Matta. 2003. Biarkan Kuncupnya Mekar Me  njadi Bunga. Jakarta: Pustaka                     Umum.
Mulyono, Abdurrahman,. 2003. Pendidikan bagi anak berkesulitan belejar.                     Jakarta:       PT      Rineka Cipta.
Nasution, 2007. Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.                    Bandung:       Tarsito.
Rachmadiarti. 2003. Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan                        Keterampilan Anak TK. Jakarta. Direktorat Pembinaan Pendidikan                    Tenaga Kependidikan dan Ketenaga Kerjaan Perguruan Tinggi.
Sanjaya, Wina, 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencan
Slameto.2003. Belajar Faktor-Faktor yang Mempenga ruhinya. PT Rineka                    Cipta;     Jakarta.
Soekartawi. 2004. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian; Teori dan Aplikasinya.                    Malang: Faperta Unibraw.
Sofyan, Gusarmin. 1985. Belajar dan Interaksi Belajar Mengajar. Kendari:                     FKIP-     Unhalu.
Soeltoe, Samuel. 1982. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Fakultas Ekonomi                     Indonesia.
Sudijono, A. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bina Aksara
 Sukardi. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X. PT. Macanan Jaya         Cemerlang                      : Jakarta.
Suryobroto SB. 2003. Proses Belajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Susanto, Barokah. 2001. Cooperatif Learning, Penerapan Teknik Jigsaw                   dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SLTP. Jakarta: Pelangi                         Pendidikan
Sutikno. 2004. Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhibin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim MKDK IKIP Semarang. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang:                         IKIP Press.
Usman. 2003. Upaya Optimalisasi Proses Belajar Mengajar. Remaja                         Rosdakarya. Bandung.
Waluyo, H. Dkk. 2003. Penilaian Pencapaian Belajar. Jakarta. Karunika,                     Universitas Jakarta.
Wiranataputra, 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT                     Raja  Grafindo Persada.
Usman. M.U., 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja                      Rosdakarya.


























Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking